Sebuah desain merupakan perencanaan dalam pembuatan sebuah media, objek, sistem, komponen atau struktur sebagai bentuk untuk menyampaikan ide atau konsep kepada khalayak. Proses pembuatan desain harus memperhatikan prinsip-prinsip desain itu sendiri dan juga elemen desain.
Pada zaman dahulu orang dalam membuat desain masih menggunakan metode manual dengan menggunakan berbagai alat seperti penggaris, pensil, drawing pen, dan kertas gambar. Tak ayal jika dalam proses pembuatan desain secara manual tersebut akan membutuhkan waktu yang lama.
Perkembangan teknologi informasi saat ini telah banyak berdampak pada kegiatan yang menunjang pekerjaan kita sehari-hari, termasuk dalam hal pembuatan desain. Perkembangan teknologi informasi tersebut berupa banyaknya software yang mempermudah dan membantu kita dalam memecahkan permasalahan yang ada dalam bidang perancangan dan tahapan perencanaan sampai dengan tahapan produksi suatu produk. Misalnya, terdapat Auto CAD, Solidwork, dan lain sebagainya.
Pengertian Desain dan Desain Grafis
Prinsip-Prinsip Desain
Ciri desain yang kreatif adalah harus memenuhi prinsip-prinsip desain sehingga dapat menarik perhatian pembaca, mudah dibaca dan dimengerti.
Untuk menghasilkan desain yang berkualitas, seorang desainer dituntut untuk memiliki pertimbangan yang cerdas dan mampu mengorganisasi elemen-elemen desain yang sesuai dengan prinsip-prinsip desain.
Dari uraian di atas maka desainer perlu memperhatikan prinsip-prinsip desain dan elemen-elemennya agar dapat dihasilkan desain yang mampu menyampaikan isi pesan atau informasinya serta menarik bagi khalayak.
Berikut ini adalah penjelasan prinsip desain dan contohnya masing-masing dalam bentuk media poster.
a. Keseimbangan atau Selaras (balance)
Artinya keseluruhan komponen-komponen desain harus tampil seimbang dan sesuai antara bagian yang satu dengan bagian yang lain. Dalam pengerjaan media poster, desainer harus memadukan keseimbangan antara tulisan, warna, atau pun gambar sehingga tidak muncul kesan berat sebelah.
b. Kesatuan (unity)
Artinya kesatuan dalam prinsip desain adalah menjadi satu, yakni komposisi yang ditampilkan saling berhubungan hingga menjadi satu kesatuan yang utuh dan tidak terpisahka. Dengan prinsip kesatuan akan membuat suatu desain dapat lebih mudah dimengerti dan menghasilkan tema yang kuat, sehingga mencapai target yang diharapkan.
c. Ritme (rhythm)
Artinya pembuatan desain harus menerapkan prinsip yang menyatukan irama. Irama merupakan pengulangan atau variasi dari komponen-komponen desain grafis sehingga menimbulkan kesan yang indah dari bagian unsur yang satu ke bagian unsur yang lain dalam suatu susunan komposisi.
d. Penekanan (emphasis)
Artinya pemberian penguatan pada bagian desain yang perlu ditonjolkan lebih dari bagian yang lain. Tujuan utama dari prinsip desain yang satu ini adalah untuk mewujudkan pemusatan sehingga dapat mengarahkan pandangan khalayak pada bagian tersebut. Dengan demikian, pesan yang disampaikan akan tersalur dengan baik kepada masyarakat.
e. Proporsi
Artinya perbandingan ukuran yang menyebabkan perubuhan ukuran/size tanpa menimbulkan perubahan ukuran panjang, lebar, atau tinggi. Prinsip komposisi desain tersebut menekankan pada ukuran dari suatu unsur yang akan disusun sehingga ukuran tersebut akan mampu menunjang keharmonisan tampilan suatu desain.
Elemen-Elemen Desain
Selain prinsip-prinsip desain, seorang desainer juga harus memperhatikan elemen-elemen desain, yaitu:
a. Titik
Titik adalah salah satu elemen visual yang bentuknya kecil sehingga dimensi memanjang dan melebarnya tidak dianggap mempunyai makna. Elemen desain ini ditampilkan dalam bentuk berkelompok, dengan variasi jumlah, susunan, dan keapadatan tertentu.
b. Garis
Garis adalah elemen visual yang banyak berpengaruh terhadap pembentukan suatu objek. Ciri khas garis adalah mempunyai arah yang memanjang sehingga kadangkala disebut juga sebagai goresan atau coretan.
Elemen desain yang satu ini mempunyai fungsi untuk mengarahkan gerakan mata melihat detail elemen di dalam karya desain.
Bidang adalah elemen visual yang berdimensi panjang dan lebar. Berdasarkan bentuknya, bidang dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
- Bidang geometri, yaitu bidang yang bentuknya beraturan
- Bidang non-geometri, yaitu bidang yang bentuknya tidak beraturan.
Ruang dapat diciptakan dari adanya kumpulan bidang. Ruang merupakan elemen visual berupa perwujudan tiga dimensi sehingga ruang dapat dibagi dua, yaitu ruang nyata dan semu. Keberadaan ruang sebagai salah satu elemen desain sebenarnya tidak dapat diraba, akan tetapi dapat dimengerti lewat penglihatan mata.
Warna merupakan elemen visual yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi citra dan juga memberikan respon secara psikologis bagi orang yang melihatnya. Keberadaannya tergantung oleh jenis pigmen yang membentuknya.
Tekstur merupakan elemen visual pada suatu permukaan yang ddapat diraba. Secara fisik tekstur dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu tekstur kasar dan halus, dengan kesan pantul mengkilat atau kusam. Untuk penerapannya dalam sebuah desain, tekstur dapat berpengaruh terhadap elemen visual lainnya, yaitu kejelasan titik, kualitas garis, keluasan bidang dan ruang, serta intensitas warna.
Post a Comment for "Mengenal Prinsip dan Elemen Desain Untuk Menciptakan Karya yang Kreatif"