Furniture kayu berkualitas, tentunya berasal dari kayu yang berkualitas pula. Mahalnya harga kayu jati dan mahoni membuat banyak orang mencari alternatif kayu lain. Salah satunya kayu albasia yang memiliki segudang kelebihan yang membuatnya banyak disukai.
Seperti pada jenis kayu pada umumnya, kayu albasia ini juga memiliki karakteristiknya tersendiri. Anda perlu memahaminya sebelum memutuskan untuk menggunakan jenis kayu ini. Untuk lebih jelasnya, simak ulasan mengenai kayu albasia berikut ini.
3. Tingkat Kekuatan dan Keawetan Tinggi
Meski bobotnya ringan, namun kekuatan dan keawetannya tidak perlu diragukan. Hal ini karena kayu albasia termasuk ke dalam kelas awet III-IV dan kelas kuat III-IV. Meski demikian, tidak semua kayu sangon kuat, hal ini tergantung dari pertumbuhannya.
Contohnya Anda bisa melihat hasil penelitian yang dilakukan di Filipina, diketahui bahwa kayu A. Chinensis hanya bertahan maksimal 16 bulan. Sedangkan untuk kayu weru A. procera mampu bertahan hingga 10 tahun.
4. Kualitas Kayu Termasuk Unggul
Kualitas dari pohon sengon sendiri sudah tidak perlu diragukan. Perlu diketahui bahwa jenis kayu unggul dari sengon adalah pohon sengon putih dan pohon sengon laut yang tidak memiliki cabang sama sekali hingga 9 meter.
5. Bersifat Multifungsi
Kayu komersial yang satu ini pada dasarnya bersifat multifungsi. Jadi, Anda bisa memanfaatkannya untuk berbagai tujuan. Tidak hanya sebagai bahan bangunan untuk industri, kayu albasia ini juga kerap kali digunakan untuk membuat perahu, peti, jembatan, korek api, pensil, dan lain sebagainya.
Tak heran jika kayu sengon ini memiliki nilai komersial yang cukup tinggi. Bahkan harganya termahal kedua setelah kayu jati. Banyak yang memilih kayu ini karena tampilannya menarik, kuat, awet, dan proses pengerjaannya mudah.
Kekurangan Kayu Albasia
Seperti material pada umumnya, nyatanya kayu sangon ini tetap memiliki kekurangan. Hal ini penting diketahui supaya menjadi pertimbangan lebih lanjut ketika Anda hendak memilih kayu ini.
- Cepat Rusak
Terutama jika kayu sangon yang dipilih masih muda. Kondisi kayu akan cepat rusak, terutama karena pengaruh perubahan cuaca. Oleh karena itu, pastikan Anda memilih kayu albasia yang umurnya cukup sehingga hasilnya maksimal ketika digunakan.
- Mudah Bereaksi
Kayu ini akan mudah bereaksi ketika terkena zat seperti adukan semen. Sifat panas dari semen akan membuat kayu ini mudah melengkung sehingga sulit untuk lurus kembali.
Adapun kayu yang masih muda memiliki tingkat pemuaian dan penyusutan yang lebih tinggi. Jadi,tidak disarankan untuk proses pembuatan reng dan usuk.
Harga Kayu Albasia Log dan Olahan
Di pasaran, harga kayu sangon ini memang bervariasi. Harga log dari kayu albasia biasanya dibanderol dengan harga sekitar Rp1.000.000. Sedangkan ukuran diameternya 55 cm dan panjang 103 cm.
Untuk kayu sengon berdiameter 50 cm dan panjangnya 300 cm, dihargai sekitar Rp1.085.000. Di beberapa wilayah di tanah air seperti Jakarta, Bandung, Pekanbaru, dan Yogjakarta, kayu ini dihargai sebesar Rp700.000 per kubik.
Gambar Olahan Kayu Albasia
1. Lemari
2. Meja
3. Kursi
4. Peralatan Dapur
Setelah mengetahui seluk-beluk mengenai kayu albasia, mungkin Anda semakin yakin akan menggunakan kayu ini. Terutama bagi yang merasa harga kayu jati terlalu mahal. Maka Anda akan lebih berhemat jika memilih kayu sangon saja.
Namun, tetap perhatikan kekurangan yang dimiliki kayu ini. Anda pun tidak akan menyesal menerapkannya untuk konstruksi maupun furniture.
Post a Comment for "Karakteristik Kayu Albasia, Keunggulan, Harga, dan Produknya"